Mari Elka Enggan Komentari Borobudur
Candi Borobudur dikeluhkan karena kotor.
RABU, 26 OKTOBER 2011, 22:18 WIB
Nur Farida Ahniar, Indrani Putri

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu (ANTARA/Reuters-Daniel Munoz)
VIVAnews- Kabar yang menyebutkan Candi Borobudur terancam dicoret dari daftar warisan dunia UNESCO akhir-akhir ini santer terdengar. Namun Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengaku belum berani berkomentar.
"Saya sudah mendengar isu itu, tapi saya belum bisa beri komentar. Lagipula saya baru seminggu menjabat, belum terlalu mendalami isu ini," kata Mari ditemui usai pembukaan pameran foto di Jakarta, Rabu 26 Oktober 2011.
Sejumlah media memberitakan bahwa Candi Budha terbesar kebanggaan Indonesia itu terancam dicoret dari daftar warisan budaya dunia oleh UNESCO. Sebab, bangunan yang dibuat zaman Syailendra itu kotor dan tak terawat. Juga tercium bau MCK yang menyebar kemana-mana, debu sisa erupsi Merapi belum sepenuhnya bisa dibersihkan, akibat kekurangan anggaran.
Pengelola Candi Borobudur sendiri membantah saat dikonfirmasi. Menurut Presiden Direktur PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Purnomo, justru UNESCO bersama dengan Balai Konservasi Candi Borobudur dengan PT Taman Wisata terus melakukan kerjasama untuk penyelamatan Borobudur setelah erupsi Merapi.
"Jadi berita itu tidak benar UNESCO akan mencoret Borobudur sebagai salah satu peninggalan budaya dunia. Justru UNESCO bersama dengan pengelola Borobudur ingin menyelamatkan salah satu warisan budaya dunia tersebut," kata Purnomo, Rabu 26 Oktober 2011.
Sementara, Ketua Keluarga Public Relation (Kapurel) Yogyakarta, Deddy Pranowo Eryono mengaku, banyak wisatawan dari domestik dan luar negeri memang sering mengeluhkan pelayanan yang diberikan oleh pengelola Candi Borobudur.
"Ada yang mengeluh candi kotor, banyak sampah, debu dan bau pesing dari MCK di lokasi Borobudur," paparnya.
• VIVAnews
Comments
Post a Comment